Tagihan Air Capai Rp 264 Juta, Hotel Sengketakan Perusahaan Air
2024-07-26 04:48:42

Jakarta – Sebuah hotel di Torbey, Inggris tak terima saat ditagih lebih Rp 200 juta untuk membayar tagihan air. Mereka pun menuntut perusahaan air dan mengatakan meteran air mereka rusak.
Dilansir dari BBC, Jumat (26/7/2024) pihak Livermead Cliff Hotel mengatakan mereka ditagih berlebihan hingga ratusan juta untuk pembayaran air. Padahal meteran hotel mereka rusak.

Tagihan tersebut untuk periode antara tahun 2012 dan 2014, ketika diklaim bahwa meteran tersebut rusak tetapi tidak diganti oleh pemasok hotel, yaitu Pennon Water Services.

“Kami memeriksa meteran, pergi membacanya, tidak bisa membacanya. Lalu kami memasukkan tangan kami ke dalam tempat meteran itu berada dan menariknya keluar. Itu bahkan tidak terpasang,” kata Anthony Rew, direktur hotel.


Rew melanjutkan bahwa selama 3,5 tahun mereka ditagih berlebihan sebanyak 7,7 meter kubik air setiap harinya. Padahal hotel biasanya hanya menggunakan 5,5 meter kubik.

Sekarang tagihan sudah kembali normal sejak meteran diganti. Bos hotel mengatakan bisnisnya telah ditagih berlebihan sebesar 15.000 pound sterling (Rp 264 jutaan) dan dia meminta perusahaan air untuk berkompromi.

“Pada dasarnya, kami hanya ingin duduk, berbicara dengan mereka dan berkata, ‘Kami telah ditagih berlebihan selama periode tiga setengah tahun ini’,” katanya.


Hotel tersebut telah diancam akan diputus sambungannya dalam perselisihan yang telah berlangsung selama enam tahun tersebut. Pennon Water Services mengatakan pihaknya selalu bekerja sama dengan pelanggan untuk menyelidiki masalah konsumsi apa pun.

“Kami akan selalu bekerja dengan pelanggan kami untuk menyelidiki penyebab masalah konsumsi,” kata perusahaan dalam rilisnya.

Scroll to Top