Sampang | klikku.net – Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di Desa Tamberu Barat, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, mengungkapkan kekecewaannya setelah honor yang seharusnya diterima dipotong oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS).
Kejadian ini mencuat ketika salah seorang Pantarlih mengungkapkan ke awak media bahwa honor yang mereka terima tidak sesuai dengan yang dijanjikan pada awal penugasan.
“Saya sangat kecewa. Kami bekerja keras dari pagi hingga malam untuk memastikan data pemilih akurat, namun honor yang diterima tidak sesuai dengan yang seharusnya,” ujar salah satu Pantarlih yang enggan disebutkan namanya, Minggu (28/7).
“Sebanyak 12 Pantarlih yang bertugas di Desa Tamberu Barat semuanya dipotong sebesar Rp. 200 ribu per kepala. Jadi totalnya Rp. 2.400.000, yang ditilep oleh PPS,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PPS Tamberu Barat, Valentino Rossi, tidak menampikkan adanya pemotongan honor Pantarlih yang dilakukan oleh pihaknya.
Menurutnya, pemotongan itu dilakukan untuk pembiayaan beberapa kebutuhan. “Benar kami potong mas honornya, tapi pemotongan itu untuk pembelian materai, uang kesehatan, cetak foto, ngeprint, beli teh pucuk, gorengan dan keripik,” kata Rossi, dikutip dari media trankonmasinews.com
Selain itu, menurut Rossi juga dibuat pembiayaan rapat. “PPS menggelar rapat sebanyak lima kali, jadi biayanya yang saya rinci ke jenengan itu tinggal dikalikan lima. Kalau gak salah totalnya Rp.2.305.000,” ujarnya.
Saat disinggung apakah tidak ada dana rapat dan transport untuk Pantarlih.
“Tidak ada dana transport dan anggaran rapat mas, saya saja selama dua bulan belum digaji. Silahkan cek ke PPK Sokobanah,” tegasnya.
Tidak lama kemudian Rossi mengirim screenshot group Pantarlih. Terlihat ada Pantarlih bernama Setya Ningsih mengajak makan-makan. “Kapan makan-makan pak ketua,” tukasnya.