Hadirkan Puluhan Wartawan H Syafi DPR RI PKB Gelar Sosialisasi Empat Pilar di Bangkalan
2024-08-06 03:20:02

Berangkat dari hak dan kewajiban untuk menjaga keutuhan NKRI kini politisi PKB DRP RI H. Syafiuddin Asmoro menggelar sosialisasi 4 pilar demokrasi di Resto Long Gladak pada hari ini Senin (05/08) dengan menitiktekankan pada tema Bhineka Tunggal Ika.

Dari beberapa poin 4 pilar demokrasi itu H Syafi mengaku akan lebih fokus pada Bhineka Tunggal Ika sebab pihaknya menginginkan khususnya di Madura agar tidak sampai ada perpecahan bangsa.

“Diskusi terkait pilkada dengan teman-teman pers pendaftaran dimulai tgl 27 Agustus, salahsatu dari 4 pilar demokrasi saya sebagai ketua dewan tahfid PKB sengaja menghindar dari teman-teman pers terkait dinamika politik di kabupaten Bangkalan, kalau saya muncul khawatir menjadi pemicu pilkada nanti kita bahas dalam diskusi ini. Saya membawa program sosialisasi 4 pilar, semua anggota ada hak dan kewajiban melakukan sosialisasi saya mengundang saya berkeyakinan teman-teman pers merupakan bagian dari 4 pilar demokrasi,” ujar H Syafi didepan puluhan wartawan yang menghadiri langsung kegiatan sosialisasi tersebut.

Pers ini dijaman digital kata H Syafi saat ada informasi hari ini akan langsung bisa diberitakan dengan selisih sekian menit, sehingga hal itu menimbulkan keinginannya untuk bersahabat dengan semua teman-teman pers di Kabupaten Bangkalan.

“Teman-teman media lebih faham daripada saya Syafiudin Asmoro, dengan adanya Bhineka Tunggal Ika sampai detik ini belum ada perpecahan yang menjurus pada konflik bangsa, Madura ini sudah masuk didalam daerah yang sangat penting, maka dari itu kita harus bangga punya daerah yang namanya Madura, walaupun masyarakat madura miskin semua rendah namun kita sampai detik ini tidak ada musibah yang menelan korban jiwa, kalau di daerah lain ada tsunami longsoe gempa dan lain-lain,” ujarnya.

Lebih lanjut dalam penyampaiannya, H Syafi menilai penekananya dalam 4 pilar demokrasi akan mencoba pembahasannya pada bhineka tunggal ika, karena Bangkalan dan Sampang bagi H Syafi, masuk kasus syi’ah dan sunni yang pernah terjadi dahulu sudah ada intelegen yang masuk.

Jadi baginya secara peradaban sudah kalah dengan negara eropa sejak ratusan tahun yang lalu, mereka menurut H Syafi agar senjatanya laku maka menciptakanlah perang.

Scroll to Top