Putri Natasya, adik kandung yang diduga bunuh kakak kandungnya di Surabaya. (Foto: Dok. Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya – Sandra (30) yang ditemukan meninggal sempat diduga bunuh diri di rumahnya Jalan Darmo Indah Selatan, Kecamatan Tandes, Surabaya dipastikan tewas di tangan adik kandungnya, Putri Natasya (25). Kepada polisi, sang adik pernah mempelajari bela diri Mixed Martial Arts (MMA) mengaku tak sengaja.
Polisi pelan-pelan mengungkap misteri kematian Sandra yang ditemukan tewas dalam keadaan leher terlilit kabel di tangga rumahnya pada Selasa 30 Juli 2024. Sebelum tewas, ternyata Sandra sempat cekcok dengan adiknya, Natasya di rumah tersebut.
Plt Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya Kompol Teguh Setiawan mengungkap kronologi kemaian Sandra yang terjadi sejak Minggu, 28 Juli 2024. Saat itu, tersangka Putri Natasya keluar dari kosnya di Wisma Tengger, Benowo menuju ke rumah korban.
Tiba di rumah korban, tersangka langsung mengetuk pintu dan jendela rumah namun tidak ada respon dari korban. Tersangka pun menunggu di sana hingga keesokan harinya, Senin 29 Juli.
“Di saat korban terbangun dan membuka pintu mendapati tersangka di depan rumah, tersangka langsung menerobos masuk ke rumah korban. Lalu terjadi cekcok,” kata Teguh dalam konferensi pers di Polrestabes Surabaya, Jumat (9/8/2024).
Karena emosi dengan kehadiran tersangka di rumah itu, korban pun mengambil sebilah pisau dari dapur. Namun pisau itu berhasil direbut tersangka dengan cara mendorong korban.
“Tersangka mengaku langsung mencekik leher korban dan mendorongnya ke belakang hingga kepala korban terbentur ke tembok yang menyebabkan pisau dalam genggaman korban terlepas,” ungkap Teguh.
Kemudian, korban masih berupaya mengambil pisau yang terjatuh itu. Tersangka kembali menarik tangan korban ke depan hingga korban tersungkur. Saat itulah tersangka menindih korban dan memiting leher korban dari belakang hingga kakak kandungnya itu meninggal.
“Selanjutnya tersangka sempat menunggu selama 10 menit, menyadari tidak ada respon, tersangka kemudian mengangkat tubuh korban ke tangga dan mengikat leher korban menggunakan kabel HDMI yang diikat ke tiang anak tangga untuk membuat rekayasa gantung diri,” papar Teguh.
Sebelum meninggalkan lokasi, tersangka sempat mengambil handphone korban. Mayat korban sendiri kemudian ditemukan pada keesokan harinya oleh petugas keamanan setempat.
Dalam kesempatan yang sama, Teguh juga mengungkapkan motif Putri Natasya datang ke rumah itu hingga dirinya cekcok dengan korban berujung kematian kakak kandungnya.
Tersangka Putri menyimpan sakit hati terhadap Sandra. Adik-kakak yang awalnya tinggal bersama di rumah tempat kejadian perkara itu sering cekcok hingga Putri keluar dari rumah itu dan memilih ngekos di Wisma Tengger.
“Dulu korban bersama orang tuanya, bersama tersangka dan adiknya yang ketiga tinggal di TKP. Namun sejak 4 bulan lalu sering terjadi cekcok, hingga mereka semua keluar rumah dan memilih kos di Wisma Tengger,” kata Teguh.