Jakarta – Bulan Agustus kedatangan hujan meteor Perseid. Para pemburu fenomena langit malam sudah menantikan pertunjukan alam ini karena sayang jika dilewatkan.
Mengutip informasi dari Observatorium Bosscha, hujan meteor Perseid aktif pada periode 17 Juli hingga 24 Agustus, dan puncaknya adalah pada Senin, 12 Agustus 2024.
“Puncaknya terjadi pada tanggal 12 Agustus dengan jumlah kira-kira 150 meteor per jam,” demikian pernyataan Bosscha dikutip dari akun Instagram resminya @bosschaobservatory, Senin (12/8/2024).
Fenomena ini terlihat sejak pukul 00.16 WIB hingga fajar di seluruh wilayah Indonesia selama pandangan tidak terhalang dan cuaca cerah. Hujan meteor dari konstelasi Perseus ini juga bisa dilihat langsung tanpa alat bantu.
Sedangkan laporan BRIN menyebut puncak hujan meteor Perseid akan terjadi pada Senin, 12 Agustus 2024 sampai Selasa, 13 Agustus 2024. Pengamatan disarankan dilakukan dalam kondisi langit gelap tanpa polusi.
Hujan Meteor Terbanyak
Perseid merupakan salah satu hujan meteor yang paling banyak terjadi dengan sekitar 50 sampai 100 meteor yang terlihat per jam. Dikutip dari situs NASA, hujan meteor ini juga dikenal dengan bola apinya, yakni ledakan cahaya dan warna yang lebih besar yang dapat bertahan lebih lama dibandingkan meteor biasa, karena bola api berasal dari partikel materi komet yang lebih besar.
Hujan meteor Perseid mencapai puncaknya pada pertengahan bulan Agustus. Dengan meteor yang cepat dan terang, Perseid sering meninggalkan jejak berupa cahaya dan warna yang panjang di belakangnya saat melewati atmosfer Bumi.
Proses terbentuknya Perseids berasal dari komet 109P/Swift-Tuttle. Komet ini membutuhkan waktu hingga 133 tahun untuk sekali mengorbit Matahari. Komet Swift-Tuttle terakhir kali mengunjungi tata surya bagian dalam pada tahun 1992.