TRIBUNJOGJA.COM – Dalam menyusun kabinet pemerintahannya, presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh untuk membantu menjalankan pemerintahan di masa mendatang.
Salah satu nama yang mencuat adalah Stella Christie, seorang akademisi dan ilmuwan ternama yang juga merupakan Guru Besar di Tsinghua University, China. Lalu, siapa sebenarnya Stella Christie, dan mengapa ia dianggap layak untuk dipercaya mengemban tugas di kabinet Prabowo?
Latar Belakang Pendidikan dan Karier Akademis
Stella Christie lahir di Medan pada tanggal 11 Januari 1979 dan besar di Jakarta.
Saat ini, ia merupakan profesor, guru besar, dan researcher di Tsinghua University, Beijing, China. Stella Christie menempuh pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah di SD, SMP, dan SMA Santa Ursula, Jakarta.
Pada tahun 1999, ia meraih gelar sarjana di Harvard University pada tahun 2004 dengan predikat Magna Cum Laude with Highest Honor, yang menunjukkan prestasi akademik tertinggi.
Setelah itu, Stella melanjutkan pendidikan pascasarjana dan meraih gelar doktor di bidang Cognitive Science dari Northwestern University pada tahun 2010.
“Saya adalah ilmuwan cognitive science, adalah tentang bagaimana kita berpikir, tentang otak, tentang bagaimana pikiran yang memastikan manusia dan juga hewan dan juga AI. Jadi ilmu saya adalah interdisiplineri,” kata Stella saat menjawab pertanyaan awak media seperti dilansir dari Kompas.com.
Sebagai, seorang ilmuwan terkemuka di bidang ilmu kognitif, telah memberikan kontribusi signifikan dalam dunia penelitian.
Beberapa hasil penelitiannya telah dipublikasikan di Journal of Cognition and Development, dengan salah satu artikelnya bahkan dianugerahi sebagai artikel terbaik pada tahun 2010.
Karier akademis Stella semakin berkembang seiring berjalannya waktu.
Dia pernah mengemban posisi sebagai profesor di Universitas Swarthmore, Pennsylvania, Amerika Serikat, dari tahun 2012 hingga 2018.
Pada tahun 2018, Stella berhasil mendapatkan posisi sebagai profesor tetap di Universitas Tsinghua, China, dan hingga saat ini masih menjabat di universitas tersebut.
Stella juga aktif dalam kegiatan akademis di Indonesia.
Dia pernah menjadi pembicara dalam dua acara yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek pada tahun 2020, salah satunya membahas topik “Menciptakan Ekosistem Kreativitas dalam Pendidikan Tinggi.”
Selain itu, Stella menulis kata pengantar untuk buku yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek berjudul “Kumpulan Esai tentang Memupuk Kreativitas di Indonesia.” Hingga tahun 2022, ia juga telah menerbitkan 21 artikel di jurnal internasional serta dua buku.
1. Karier di Dunia Akademis Internasional
Dilansir Tribunjogja.com dari laman Tsinghua University, Stella Christie memulai karier akademisnya di University of British Columbia, Kanada, sebagai peneliti pascadoktoral (2010-2012).
Kariernya terus menanjak saat ia bergabung dengan Swarthmore College, salah satu perguruan tinggi liberal arts terkemuka di Amerika Serikat, di mana ia mengajar sebagai Asisten Profesor dan kemudian diangkat sebagai Professor Madya dan Guru Besar (2012-2018).
Pada tahun 2018, Stella pindah ke Tsinghua University, China, sebuah universitas yang dikenal sebagai salah satu institusi pendidikan paling bergengsi di Asia.
Di sana, ia menjabat sebagai Guru Besar Tetap sekaligus Ketua Peneliti Laboratorium Otak dan Kecerdasan.
Selain itu, ia juga memimpin Pusat Kognisi Anak, di mana ia melakukan penelitian tentang perkembangan kognitif pada anak-anak.
Penelitian ini berkaitan dengan cara anak-anak belajar dan memahami dunia di sekitar mereka, suatu hal yang sangat relevan dengan pengembangan pendidikan dan inovasi di Indonesia.
2. Keahlian Multidisiplin dan Kemampuan Bahasa
Sebagai ilmuwan yang berfokus pada bidang kognisi, Stella memiliki kemampuan multidisiplin yang sangat luas.
Tidak hanya ahli di bidang ilmu otak dan kecerdasan, ia juga menguasai berbagai bahasa internasional, seperti Mandarin, Inggris, Spanyol, dan Polish.
Keahlian berbahasa ini menunjukkan kemampuannya dalam berinteraksi lintas budaya dan memperkuat posisi strategisnya di dunia akademis internasional.
3. Mengapa Dipilih oleh Prabowo?
Stella Christie tidak memberikan detail terkait tugas spesifiknya dalam kabinet Prabowo, namun dari latar belakang keilmuan dan pengalamannya, sangat mungkin ia dipilih untuk memperkuat bidang riset dan pendidikan tinggi di Indonesia.
“Nanti Pak Prabowo menjelaskan,” tuturnya.
Pengalaman sebagai peneliti di bidang kognisi dan kecerdasan, serta keterlibatannya dalam penelitian teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, bisa menjadi modal penting dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan dan pengembangan inovasi teknologi di Indonesia.
Stella menyebut bahwa tugasnya di kabinet Prabowo-Gibran adalah untuk membantu mengembangkan Indonesia sesuai dengan keahliannya.
Pernyataan ini menimbulkan spekulasi bahwa ia mungkin akan memimpin kementerian yang terkait dengan riset, teknologi, dan pendidikan tinggi, meskipun Stella sendiri belum mengonfirmasi secara resmi.
Nama: Stella Christie
Tempat/Tanggal Lahie: Medan, 11 Januari 1979
Pendidikan:
- SD, SMP, SMA Santa Ursula, Jakarta
- Harvard University
- Northwestern University
Instagram: @stellachristieee
Pekerjaan: Dosen Tsinghua University, Beijing, China