TRIBUN-MEDAN.COM,- Sosok Ivan Sugianto dikenal sebagai pengusaha hiburan malam di Kota Surabaya.
Ia merupakan ayah dari EMS, siswa SMA Cita Hati Surabaya.
Ivan Sugianto juga dikenal dekat dengan Asosiasi Petinju Indonesia (API) Jawa Timur.
Baru-baru ini, Ivan Sugianto viral di media sosial.
Ia terekam arogan memaksa seorang siswa SMA Gloria 2 Surabaya sujud lalu menggonggong.
Bahkan, Ivan Sugianto disebut-sebut membawa sekelompok pria yang disebut warganet adalah preman.
Kronologis Kejadian
Kasus arogansi Ivan Sugianto ini bermula dari saling ejek antara siswa SMA Gloria 2 Surabaya dengan SMA Cita Hati Surabaya.
Saat itu, Ivan Sugianto tidak terima anaknya yang berinisial EMS diejek oleh siswa SMA Gloria 2 Surabaya. Lanjutkan membaca Kembali ke Beranda
Ivan Sugianto kemudian mendatangi SMA Gloria 2 Surabaya.
Di sana ia mengamuk, kemudian memaksa siswa SMA Gloria 2 yang mengejek anaknya untuk bersujud.
Dari unggahan akun X milik @Mdy_Asmara1701, terlihat aksi arogan tersebut ditonton oleh banyak orang yang ada di areal sekolah.
“Minta maaf, sujud, sujud, menggonggong,” ucap Ivan dalam video yang beredar.
Melihat hal itu, orang tua siswa lantas meminta anaknya untuk bangkit.
Namun, Ivan makin mengamuk.
Bahkan, orang tua siswa tersebut nyaris jadi bulan-bulanan kelompok Ivan Sugianto.
“Udah Pak, sorry Pak, udahlah Pak, diakan udah minta maaf,” ucap orang tua murid SMA Gloria 2 Surabaya berusaha memelas.
Karena kasus ini pula, guru di SMA Gloria 2 kemudian membuat laporan polisi.
Laporan tersebut tertuang LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA.
Setelah laporan bergulir, kasus ini belakangan disebut sudah dimediasi.
Dalam kasus ini, nama Ketua Asosiasi Petinju Indonesia Jawa Timur, Nouke Norimarna ikut terseret.
Diberitakan beberapa media, bahwa Nouke sempat disebut-sebut ikut mendatangi SMA Gloria 2 bersama Ivan Sugianto.
Namun Nouke dalam keterangannya membantah disebut preman.
Ia mengaku dirinya hadir sebagai guru tinju dari EMS, anak dari Ivan Sugianto.
Meski sudah diselesaikan dengan kekeluargaan di Amin Resto, Surabaya pada 8 Oktober 2024, tak sedikit warganet di Twitter atau X meminta agar Ivan Sugianto diproses hukum.
Warganet menyebut bahwa perbuatan Ivan Sugianto kelewatan, karena mencampuri urusan remeh temeh, terlebih menyangkut masalah remaja anak sekolah.(tribun-medan.com)