Sosok Tepat Gantikan Gus Miftah Diungkap,Sepak Terjang Dinilai Mumpuni Jadi Utusan Khusus Presiden
2024-12-09 07:31:16

SRIPOKU.COM – Sosok yang dinilai tepat menggantikan Gus Miftah menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden (UKP) muncul ke publik.

Kabar ini muncul pasca Gus Miftah mengumumkan mundur dari jabatan yang diembannya menjadi Utusan Khusus Presdien Prabowo Subianto.

Seperti diketahui Gus Miftah mengumumkan mundur dari jabatannya di Kabinet Merah Putih pada Jumat (6/12/2024) lalu.

Seiring dengan viralnya video Gus Miftah menghina penjual es teh saat pengajian di Magelang.

Dalam pernyataan itu, Gus Miftah tampak beberapa kali menahan tangis.

Dirinya mengakui tak ada tekanan dari siapapun soal keputusannya tersebut.

“Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapapun, bukan karena permintaan siapapun,” ujar Miftah sembari menahan tangisnya.

Gayung pun bersambut, Presiden Prabowo Subianto pun menyebut bahwa bakal mencari pengganti Miftah Maulana.

“Nanti kita cari ya, nanti kita cari (pengganti Miftah),” kata Prabowo di Kompleks Istana, Jakarta pada Jumat, 6 Desember 2024.

Kini beberapa hari setelah Gus Miftah mundur, sosok yang dinilai tepat meganntikannya pun diungkap.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Lembaga Kajian Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan.

Ia menilai Rocky Gerung dinilai sosok yang tepat sebagai calon pengganti Gus Miftah.

Rocky Gerung disebut sosok yang tepat untuk gantikan Miftah Maulana Habiburrahman, yang mundur dari jabatan UKP Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. 

Menurut dia, Rocky Gerung selama ini diterima oleh semua kelompok agama di Indonesia, baik agama yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, maupun agama yang berbasis pada kebudayaan manusia. 

Bahkan, menurutnya, Rocky juga dapat merukunkan antara manusia dan alam.

Apabila Rocky Gerung diangkat Prabowo untuk menggantikan Miftah, maka dialog antar agama tersebut dapat berjalan lebih intensif. 

“Pengetahuan Rocky tentang perbedaan-perbedaan pandangan hidup di Indonesia sudah paling mumpuni selama ini,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (7/12/2024).

Selanjutnya, Syahganda meyakini jika Rocky mendapatkan penugasan itu, Prabowo bisa secepatnya mempersatukan bangsa yang selama ini terpecah belah akibat pemilu.

“Misalnya, Rocky dapat menjembatani dialog antara kelompok Gus Durian dengan FPI, antara kelompok nonmuslim dan kalangan Islam garis keras, antara kalangan akademis dan kelompok agamais, dan lain sebagainya,” tandasnya

Bisa Diisi dan Bisa Kosong

Sementara Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyebut posisi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan yang ditinggal Miftah Maulana Habiburrahman, bisa diisi tapi juga bisa kosong.

“Posisi itu boleh diisi dan boleh tidak diisi,” kata Dasco di depan kediaman pribadi Presiden Prabowo di Jalan Kertanegara Jakarta pada Jumat, 6 Desember 2024, dikutip dari tayangan Kompas TV. 

Dasco menjelaskan bahwa Utusan Khusus Presiden berbeda dengan nomenklatur di Kabinet Merah Putih.

 “Sebenarnya kan kalau utusan khusus presiden itukan tidak seperti nomenklatur di kabinet yang kalau dia berhenti posisinya kemudian masuk di nomenklatur itu,” ujarnya.

Menurut Dasco, posisi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan dibuat karena ketia itu Miftah Maulana dinilai memiliki perhatian terhadap toleransi umat beragama. 

“Nomenklatur itu kan dibuat karena memang Gus Miftah itu dia mempunyai perhatian yang besar terhadap toleransi umat beragama dan juga banyak keliling daerah dalam rangka kemudian dia juga banyak melapor soal sarana prasarana keagamaan yang kurang memadai banyak di daerah-daerah,” kata Dasco. 

“Sehingga, kemudian dibuatlah utusan khusus presiden bidang toleransi kerukunan umat beragama dan prasarana keagamaan kan gitu. Sehingga posisi itu boleh diisi dan boleh tidak diisi, demikian,” ujarnya lagi.

Profil Gus Miftah

Pemilik nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah ini merupakan pria kelahiran Desa Adiluhur, Jabung, Lampung Timur.

MengutipTribunnewswiki.com, pria kelahiran 5 Agustus 1981 ini adalah seorang ulama, da’i, dan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.

Gus Miftah dikenal sebagai ulama muda Nahdlatul Ulama (NU) yang fokus berdakwah bagi kaum marjinal, baik melalui dakwah di dalam, maupun di luar pesantren.

Keturunan ke-9 Kiai Ageng Hasan Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo, ini telah menikah dengan Hj Dwi Astuti Ningsih dan kini dikaruniai dua anak.

Lulusan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Bustanul Ulum Jayasakti, Lampung Tengah ini telah menyelesaikan jenjang Madrasah Aliyah dengan predikat peraih nem tertinggi sebagai santri madrasah se-Provinsi Lampung.

Untuk memperdalam keilmuannya, ia kemudian melanjutkan studi di kampus UIN Sunan Kalijaga Fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam di Yogyakarta, tahun 1999.

Perjalanan Karier

Perjalanan dakwah Gus Miftah telah dimulai saat usianya masih 21 tahun.

Tahun 2000, Gus Miftah sering salat tahajud di sebuah musala di area lokalisasi di Pasar Kembang (Sarkem), Yogyakarta.

Karena memiliki niatan berdakwah, Gus Miftah lantas mulai rutin menggelar kajian agama di area tersebut.

Meski awalnya banyak tantangan, namun lambat laun sejumlah pekerja dunia malam tersebut telah menerima kehadirannya.

Saat perjalanan dakwahnya, ia juga mendapati keluh kesah para pekerja dunia malam yang kesulitan mendapat akses kajian agama.

Gus Miftah lantas melanjutkan perjalanan dakwahnya ke kelab malam dan juga salon plus-plus.

Sejak lima tahun terakhir, langkahnya pun didukung oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya asal Pekalongan.

Namanya juga mulai diperbincangkan publik ketika video tentang dirinya saat memberikan pengajian di salah satu kelab malam di Bali, viral di media sosial.

Pada tahun 2011, Gus Miftah akhirnya mendirikan pondok yang diberi nama “Ora Aji” di Dusun Tundan, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogjakarta.

Filosofinya yakni bahwa tak ada seorang pun yang berarti di mata Allah selain ketakwaannya.

Di ponpesnya itu, Gus Miftah menampung para santri yang sebagian di antaranya anak-anak jalanan, punk, dan mantan preman.

Nama Gus Miftah juga pernah ramai diperbincangkan saat dirinya mendampingi artis kenamaan, Deddy Corbuzier, mengucap kalimat syahadat pada pertengahan tahun 2019, lalu.

Tak hanya mendampingin Deddy Corbuzier mengucapkan dua kalimat syahadat, Gus Miftah juga pernah berkomentar terkait wasiat kematian Dorce Gamalama. 

Gus Miftah secara terang-terangan menyebutkan kalau syariat islam, Dorce Gamalama seharusnya dimakamkan sebagai laki-laki.

Gus Miftah mengatakan bahwa secara kodratnya Dorce Gamalama harus dikuburkan dalam keadaan jenis kelamin laki-laki.

Terkait dengan pernyataan tersebut, Dorce Gamalama pun akhirnya bereaksi.

Pembawa acara ternama itu balik menyentil pedas.

Dalam pernyataannya, ia meminta agar para kiai dan ustaz untuk tidak terlalu mengomentari wasiatnya.

Scroll to Top