KOMPAS.com – PT Bumi Parama Wisesa, perusahaan kongsi Sinarmas Land dan Hongkong Land, menatap tahun 2025 dengan optimisme tinggi.
Hal ini menyusul perumahan yang dikembangkannya mendapat apresiasi PropertyGuru Asia Property Awards 2024 sebagai pengembangan dengan konsep hijau terbaik atau Best Green Development di Asia.
Direktur PT Bumi Parama Wisesa Denny Ponomban menuturkan, tahun 2025 akan ada proyek baru berupa klaster premium di NavaPark, BSD City, Serpong.
Klaster premium dan ekkslusif ini dirancang menghadap Botanic Park atau taman Botani.
Tak main-main, harga per unit akan dibanderol serentang Rp 40 miliar hingga Rp 100 miliar, atau ekuivalen dengan 216 hingga 540 unit rumah subsidi Jadebotabek!
Strategi harga ini melanjutkan klaster-klaster sebelumnya di NavaPark yang juga ludes terserap pasar.
Sebut saja klaster Lyndon yang harganya bikin publik tercengang saat awal dirilis pada 24 November 2020, yakni Rp 30 miliar per unit.
Rumah di Lyndon ini bahkan disamakan dengan supercar Lamborghini Sesto. Dilengkapi dengan lift, kolam renang, dan sistem hunian pintar atau smart home system.
“Ini karena ceruk pasarnya memang ada. Lyndon contohnya, sukses terjual. Pembeli sekarang sudah sadar akan keberlanjutan. Kami membangun NavaPark juga dengan mengacu pada prinsip-prinsip hijau, efisien energi, efisien air, serta alokasi ruang terbuka hijau (RTH) 10 persen,” tutur Denny kepada Kompas.com.
Klaster baru ini terintegrasi dengan Botanic Park yang berisi 1.200 pohon dan menghasilkan udara segar dan bisa dihirup oleh para penghuni.
Untuk membangun Botanic Park seluas 10 hektar ini, perusahaan merogoh kocek senilai Rp 1 triliun untuk investasi tanah, dan Rp 30 miliar untuk pembuatan kebun dan fasilitas pendukungnya.
Keberanian NavaPark investasi besar di Botanical Park lantaran komitmen untuk menghadirkan fasilitas yang menjadi benchmark dari konsep higher living.
Private Botanical Park ini yang terbesar dan satu-satunya, dibuat khusus bagi penghuninya serta dilengkapi CCTV untuk keamanan aktivitas penghuni dalam taman.
Konsep Botanical Park mengambil inspirasi dari Bishan Park di Singapura yang dirancang oleh desainer yang sama, yaitu Ramboll Studio Dreseitle dari Jerman.
Botanic Park memiliki tiga konsep besar, Wet Land, zona yang menjadi kawasan habitat burung. Meandering River, zona aktif bagi keluarga di segala usia, dan Serenity Lake, zona tenang dan rileks.
Zona Meandering River merupakan zona aktif bagi segala usia, Adventure Park bagi anak-anak berupa Spider Web, Adventure Sliding, Sand Playground, Camping Site untuk keluarga serta Flying Kite playground.
Selain itu ada plaza dan amphitheatre untuk beragam aktivitas berkelompok, Artificial Hills dan Outdoor Fitness.
Zona Serenity Lake merupakan tempat kita mendapatkan ketenangan dan kedamaian dengan area relaxing di depan danau buatan, cocok untuk melakukan yoga dan meditasi.
Di seluruh kawasan Botanic Park, juga terdapat Jogging dan Cycling Track sepanjang 2,5 kilometer, serta Jungle Walk yang memberikan sensasi berjalan di dalam pepohonan hutan kota.
Dari segi infrastruktur, terdapat Private Cycling Lane, dari area Botanical Park terkoneksi langsung menuju The Breeze dan Green Office Park melalui tunnel.
Penghuni NavaPark dapat menikmati beragam resto lifestyle dan retail yang ada di The Breeze maupun menuju perkantoran CBD di Green Office Park yang ada di seberangnya, tanpa harus menggunakan mobil keluar kawasan.